««•»»
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنوا كُتِبَ عَلَيكُمُ الصِّيامُ كَما كُتِبَ عَلَى الَّذينَ مِن قَبلِكُم لَعَلَّكُم تَتَّقونَ
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kutiba 'alaykumu alshshiyaamu kamaa kutiba 'alaa alladziina min qablikum la'allakum tattaquuna
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"
O you who have faith! Prescribed for you is fasting as it was prescribed for those who were before you, so that you may be Godwary.
(QS. Al Baqarah [2]:185)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
فَإِذا قَضَيتُمُ الصَّلاةَ فَاذكُرُوا اللَّهَ قِيامًا وَقُعودًا وَعَلىٰ جُنوبِكُم ۚ فَإِذَا اطمَأنَنتُم فَأَقيمُوا الصَّلاةَ ۚ إِنَّ الصَّلاةَ كانَت عَلَى المُؤمِنينَ كِتابًا مَوقوتًا
fa-idzaa qadhaytumu alshshalaata faudzkuruu allaaha qiyaaman waqu'uudan wa'alaa junuubikum fa-idzaa ithma/nantum fa-aqiimuu alshshalaata inna alshshalaata kaanat 'alaa almu/miniina kitaaban mawquutaan
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."
When you have finished the prayers, remember Allah, standing, sitting and lying down, and when you feel secure, perform the [complete] prayers, for the prayer is indeed a timed prescription for the faithful.
(QS. An Nisa [4]:103)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
وَلا تَأكُلوا مِمّا لَم يُذكَرِ اسمُ اللَّهِ عَلَيهِ وَإِنَّهُ لَفِسقٌ ۗ وَإِنَّ الشَّياطينَ لَيوحونَ إِلىٰ أَولِيائِهِم لِيُجادِلوكُم ۖ وَإِن أَطَعتُموهُم إِنَّكُم لَمُشرِكونَ
walaa ta/kuluu mimmaa lam yudzkari ismu allaahi 'alayhi wa-innahu lafisqun wa-inna alsysyayaathiina layuuhuuna ilaa awliyaa-ihim liyujaadiluukum wa-in atha'tumuuhum innakum lamusyrikuuna
"Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya {501}. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
On the authority of Abu Ya’la Shaddad bin Aws (may Allah be pleased with him), that the Messenger of Allah (peace and blessings of Allah be upon him) said:
Verily Allah has prescribed ihsan (proficiency, perfection) in all things. So if you kill then kill well; and if you slaughter, then slaughter well. Let each one of you sharpen his blade and let him spare suffering to the animal he slaughters.”
[Muslim]
عَنْ أَبِي يَعْلَى شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم قَالَ: "إنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ، وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ، وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ، وَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ".
[رَوَاهُ مُسْلِمٌ].
Dari Abu Ya'la Syaddad ibn Aus radhiallahu ‘anhuma.
Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam, bahwa bersabda:
"Sesungguhnya Allah menulis (iaitu mewajibkan) Ehsan atas segala sesuatu. Apabila kamu mahu membunuh, maka perelokkanlah pembunuhan itu. Apabila kamu mahu menyembelih, makaperelokkanlah penyembelihan itu dan hendaklah kamu menajamkan mata pisau dan hendaklah dia menyenangkan haiwan sembelihannya itu."
(HR. Muslim.)
Pokok Perbincagan Hadis :
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنوا كُتِبَ عَلَيكُمُ الصِّيامُ كَما كُتِبَ عَلَى الَّذينَ مِن قَبلِكُم لَعَلَّكُم تَتَّقونَ
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kutiba 'alaykumu alshshiyaamu kamaa kutiba 'alaa alladziina min qablikum la'allakum tattaquuna
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"
O you who have faith! Prescribed for you is fasting as it was prescribed for those who were before you, so that you may be Godwary.
(QS. Al Baqarah [2]:185)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
فَإِذا قَضَيتُمُ الصَّلاةَ فَاذكُرُوا اللَّهَ قِيامًا وَقُعودًا وَعَلىٰ جُنوبِكُم ۚ فَإِذَا اطمَأنَنتُم فَأَقيمُوا الصَّلاةَ ۚ إِنَّ الصَّلاةَ كانَت عَلَى المُؤمِنينَ كِتابًا مَوقوتًا
fa-idzaa qadhaytumu alshshalaata faudzkuruu allaaha qiyaaman waqu'uudan wa'alaa junuubikum fa-idzaa ithma/nantum fa-aqiimuu alshshalaata inna alshshalaata kaanat 'alaa almu/miniina kitaaban mawquutaan
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."
When you have finished the prayers, remember Allah, standing, sitting and lying down, and when you feel secure, perform the [complete] prayers, for the prayer is indeed a timed prescription for the faithful.
(QS. An Nisa [4]:103)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
وَلا تَأكُلوا مِمّا لَم يُذكَرِ اسمُ اللَّهِ عَلَيهِ وَإِنَّهُ لَفِسقٌ ۗ وَإِنَّ الشَّياطينَ لَيوحونَ إِلىٰ أَولِيائِهِم لِيُجادِلوكُم ۖ وَإِن أَطَعتُموهُم إِنَّكُم لَمُشرِكونَ
walaa ta/kuluu mimmaa lam yudzkari ismu allaahi 'alayhi wa-innahu lafisqun wa-inna alsysyayaathiina layuuhuuna ilaa awliyaa-ihim liyujaadiluukum wa-in atha'tumuuhum innakum lamusyrikuuna
"Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya {501}. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.
{501} Yaitu dengan menyebut nama selain Allah.
Do not eat [anything] of that over which Allah’s Name has not been mentioned, and that is indeed transgression. Indeed the satans inspire their friends to dispute with you; and if you obey them, you will indeed be polytheists.
(QS. An An'am [6]:121)««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
On the authority of Abu Ya’la Shaddad bin Aws (may Allah be pleased with him), that the Messenger of Allah (peace and blessings of Allah be upon him) said:
Verily Allah has prescribed ihsan (proficiency, perfection) in all things. So if you kill then kill well; and if you slaughter, then slaughter well. Let each one of you sharpen his blade and let him spare suffering to the animal he slaughters.”
[Muslim]
عَنْ أَبِي يَعْلَى شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم قَالَ: "إنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ، وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ، وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ، وَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ".
[رَوَاهُ مُسْلِمٌ].
Dari Abu Ya'la Syaddad ibn Aus radhiallahu ‘anhuma.
Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam, bahwa bersabda:
"Sesungguhnya Allah menulis (iaitu mewajibkan) Ehsan atas segala sesuatu. Apabila kamu mahu membunuh, maka perelokkanlah pembunuhan itu. Apabila kamu mahu menyembelih, makaperelokkanlah penyembelihan itu dan hendaklah kamu menajamkan mata pisau dan hendaklah dia menyenangkan haiwan sembelihannya itu."
(HR. Muslim.)
Pokok Perbincagan Hadis :
- Hukum Ihsan - wajib - mengikut istilah “kitabah” yang digunakan. (QS. Al Baqaran [2]:185) (QS. An Nisa [4]:103).
- Ihsan - ((memberi manfaat kepada yang lain)) - ada yang wajib/ ada yang sunat - ((teliti & sungguh-sungguh )) - dalam masaalah melakukan ibadah wajib secara zahir dan batin (yang paling sempurna).
- Ihsan dalam hukuman bunuh ; perelokkan cara tersebut - paling mudah dan paling cepat mati. tujuannya untuk tidak menyiksa orang yang kena bunuh itu. cara terbaik untuk manusia - penggal leher.
- Ihsan pada sembelihan : Dengan menjaga syarat-syarat, yang wajib dan yang sunat seperti berikut : Alat yang digunakan mestilah tajam - (tidak tulang atau kuku). Putus tiga urat (serentak) - halqum, marih dan wudjin. Membaca bismillah (QS. An An'am [6]:121). Berkeahlian untuk sembelih - muslim, beraqal, baligh atau ahli kitab. Tidak mengacukan mata pisau atau lainnya di hadapan binatang tersebut. Tidak memotong mana-mana bahagian binatang itu sehinggalah telah sempurna matinya - tidak pula melampau (putus kepala).
- lslam adalah agama Ehsan. Ehsan bererti berbuat baik.Tuntutan ehsan bererti sesuatu kerja mesti dilakukan dengan benar-benar sempurna dan cemerlang, bukan sekadar melaksanakan kerja sematamata. Ehsan yang dianjurkan oleh lslam adalah Ehsan yang telah melahirkan suatu tamadun manusia yang gemilang dan cemerlang, kerana setiap umat lslam dituntut melakukan kerja dengan mutu kerja yang paling maksimum.
- Ehsan yang dianjurkan bukan terhad kepada manusia sahaja, bahkan merangkumi ibnatang dan makhluk lain, sehinggakan mahu membunuh, iaitu membunuh tuntut balas dan menyembelihpun, lslam menuntut supaya dilakukan secara Ehsan, iaitu dengan cara terbaik, bukan dengan cara yang menambahkan kesakitan dan penyeksaan sebelum mati. lni membuktikan ketinggian budi, kehalusan hati dan keluhuran perasaan orang-orang lslam yang mampu mencipta peradaban yang tinggi.
