««•»»
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلِلَّهِ ما فِي السَّماواتِ وَما فِي الأَرضِ ۗ وَلَقَد وَصَّينَا الَّذينَ أوتُوا الكِتابَ مِن قَبلِكُم وَإِيّاكُم أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ ۚ وَإِن تَكفُروا فَإِنَّ لِلَّهِ ما فِي السَّماواتِ وَما فِي الأَرضِ ۚ وَكانَ اللَّهُ غَنِيًّا حَميدًا
walillaahi maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi walaqad washshaynaa alladziina uutuu alkitaaba min qablikum wa-iyyaakum ani ittaquu allaaha wa-in takfuruu fa-inna lillaahi maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi wakaana allaahu ghaniyyan hamiidaan
"Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah {360} dan Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji."
To Allah belongs whatever is in the heavens and whatever is on the earth. We have certainly enjoined those who were given the Book before you, and you, that you should be wary of Allah. But if you are faithless, [you should know that] to Allah indeed belongs whatever is in the heavens and whatever is on the earth, and Allah is all-sufficient, all-laudable.
(QS. An Nisa [4]:131)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقاتِهِ وَلا تَموتُنَّ إِلّا وَأَنتُم مُسلِمونَ
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu ittaquu allaaha haqqa tuqaatihi walaa tamuutunna illaa wa-antum muslimuuna
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam."
O you who have faith! Be wary of Allah with the wariness due to Him and do not die except as muslims.
(QS. Ali Imran [3]:102)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
يا أَيُّهَا النّاسُ اتَّقوا رَبَّكُمُ الَّذي خَلَقَكُم مِن نَفسٍ واحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنها زَوجَها وَبَثَّ مِنهُما رِجالًا كَثيرًا وَنِساءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذي تَساءَلونَ بِهِ وَالأَرحامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كانَ عَلَيكُم رَقيبًا
yaa ayyuhaa alnnaasu ittaquu rabbakumu alladzii khalaqakum min nafsin waahidatin wakhalaqa minhaa zawjahaa wabatstsa minhumaa rijaalan katsiiran wanisaa-an waittaquu allaaha alladzii tasaa-aluuna bihi waal-arhaama inna allaaha kaana 'alaykum raqiiban
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya {263} Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain {264}, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu."
O mankind! Be wary of your Lord who created you from a single soul, and created its mate from it, and from the two of them, scattered numerous men and women. Be wary of Allah, in whose Name you adjure one another, and the wombs.[1] Indeed Allah is watchful over you.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقولوا قَولًا سَديدًا
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu ittaquu allaaha waquuluu qawlan sadiidaan
"ai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,"
O you who have faith! Be wary of Allah, and speak upright words.
(QS. Al Ahzab [33]:70)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
يَستَخفونَ مِنَ النّاسِ وَلا يَستَخفونَ مِنَ اللَّهِ وَهُوَ مَعَهُم إِذ يُبَيِّتونَ ما لا يَرضىٰ مِنَ القَولِ ۚ وَكانَ اللَّهُ بِما يَعمَلونَ مُحيطًا
yastakhfuuna mina alnnaasi walaa yastakhfuuna mina allaahi wahuwa ma'ahum idz yubayyituuna maa laa yardaa mina alqawli wakaana allaahu bimaa ya'maluuna muhiithaan
"Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redlai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan."
They try to hide [their real character] from people, but they do not try to hide from Allah, though He is with them when they conspire overnight with a discourse that He does not approve of. And Allah comprehends whatever they do.
(QS. An Nisa [4]:108)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
إِنَّمَا التَّوبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذينَ يَعمَلونَ السّوءَ بِجَهالَةٍ ثُمَّ يَتوبونَ مِن قَريبٍ فَأُولٰئِكَ يَتوبُ اللَّهُ عَلَيهِم ۗ وَكانَ اللَّهُ عَليمًا حَكيمًا
innamaa alttawbatu 'alaa allaahi lilladziina ya'maluuna alssuu-a bijahaalatin tsumma yatuubuuna min qariibin faulaa-ika yatuubu allaahu 'alayhim wakaana allaahu 'aliiman hakiimaan
"Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang- orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan {277}, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلِلَّهِ ما فِي السَّماواتِ وَما فِي الأَرضِ ۗ وَلَقَد وَصَّينَا الَّذينَ أوتُوا الكِتابَ مِن قَبلِكُم وَإِيّاكُم أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ ۚ وَإِن تَكفُروا فَإِنَّ لِلَّهِ ما فِي السَّماواتِ وَما فِي الأَرضِ ۚ وَكانَ اللَّهُ غَنِيًّا حَميدًا
walillaahi maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi walaqad washshaynaa alladziina uutuu alkitaaba min qablikum wa-iyyaakum ani ittaquu allaaha wa-in takfuruu fa-inna lillaahi maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi wakaana allaahu ghaniyyan hamiidaan
"Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah {360} dan Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji."
{360} Maksudnya: kekafiran kamu itu tidak akan mendatangkan kemudharatan
sedikitpun kepada Allah, karena Allah tidak berkehendak kepadamu.
To Allah belongs whatever is in the heavens and whatever is on the earth. We have certainly enjoined those who were given the Book before you, and you, that you should be wary of Allah. But if you are faithless, [you should know that] to Allah indeed belongs whatever is in the heavens and whatever is on the earth, and Allah is all-sufficient, all-laudable.
(QS. An Nisa [4]:131)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقاتِهِ وَلا تَموتُنَّ إِلّا وَأَنتُم مُسلِمونَ
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu ittaquu allaaha haqqa tuqaatihi walaa tamuutunna illaa wa-antum muslimuuna
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam."
O you who have faith! Be wary of Allah with the wariness due to Him and do not die except as muslims.
(QS. Ali Imran [3]:102)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
يا أَيُّهَا النّاسُ اتَّقوا رَبَّكُمُ الَّذي خَلَقَكُم مِن نَفسٍ واحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنها زَوجَها وَبَثَّ مِنهُما رِجالًا كَثيرًا وَنِساءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذي تَساءَلونَ بِهِ وَالأَرحامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كانَ عَلَيكُم رَقيبًا
yaa ayyuhaa alnnaasu ittaquu rabbakumu alladzii khalaqakum min nafsin waahidatin wakhalaqa minhaa zawjahaa wabatstsa minhumaa rijaalan katsiiran wanisaa-an waittaquu allaaha alladzii tasaa-aluuna bihi waal-arhaama inna allaaha kaana 'alaykum raqiiban
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya {263} Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain {264}, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu."
{263} Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian
tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan
Muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari
unsur yang serupa Yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.
{264} Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
{264} Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
O mankind! Be wary of your Lord who created you from a single soul, and created its mate from it, and from the two of them, scattered numerous men and women. Be wary of Allah, in whose Name you adjure one another, and the wombs.[1] Indeed Allah is watchful over you.
[1] That is, ‘Be wary of Allah and observe the rights of the blood relations and beware of breaking the ties of kindship.’
(QS. An Nisa [4]:1)««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقولوا قَولًا سَديدًا
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu ittaquu allaaha waquuluu qawlan sadiidaan
"ai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,"
O you who have faith! Be wary of Allah, and speak upright words.
(QS. Al Ahzab [33]:70)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
يَستَخفونَ مِنَ النّاسِ وَلا يَستَخفونَ مِنَ اللَّهِ وَهُوَ مَعَهُم إِذ يُبَيِّتونَ ما لا يَرضىٰ مِنَ القَولِ ۚ وَكانَ اللَّهُ بِما يَعمَلونَ مُحيطًا
yastakhfuuna mina alnnaasi walaa yastakhfuuna mina allaahi wahuwa ma'ahum idz yubayyituuna maa laa yardaa mina alqawli wakaana allaahu bimaa ya'maluuna muhiithaan
"Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redlai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan."
They try to hide [their real character] from people, but they do not try to hide from Allah, though He is with them when they conspire overnight with a discourse that He does not approve of. And Allah comprehends whatever they do.
(QS. An Nisa [4]:108)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
إِنَّمَا التَّوبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذينَ يَعمَلونَ السّوءَ بِجَهالَةٍ ثُمَّ يَتوبونَ مِن قَريبٍ فَأُولٰئِكَ يَتوبُ اللَّهُ عَلَيهِم ۗ وَكانَ اللَّهُ عَليمًا حَكيمًا
innamaa alttawbatu 'alaa allaahi lilladziina ya'maluuna alssuu-a bijahaalatin tsumma yatuubuuna min qariibin faulaa-ika yatuubu allaahu 'alayhim wakaana allaahu 'aliiman hakiimaan
"Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang- orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan {277}, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
{277} Maksudnya Ialah: 1. orang yang berbuat maksiat dengan tidak
mengetahui bahwa perbuatan itu adalah maksiat kecuali jika dipikirkan
lebih dahulu. 2. orang yang durhaka kepada Allah baik dengan sengaja
atau tidak. 3. orang yang melakukan kejahatan karena kurang kesadaran
lantaran sangat marah atau karena dorongan hawa nafsu.
[Acceptance of] repentance by Allah is only for those who commit evil out of ignorance, then repent promptly. It is such whose repentance Allah will accept, and Allah is all-knowing, all-wise.
(QS. An Nisa [4]:17)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
يُضاعَف لَهُ العَذابُ يَومَ القِيامَةِ وَيَخلُد فيهِ مُهانًا
yudaa'af lahu al'adzaabu yawma alqiyaamati wayakhlud fiihi muhaanaan
(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,
the punishment being doubled for him on the Day of Resurrection. In it he will abide in humiliation forever,
(QS. Al Furqaan [25]:69)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
وَقُل لِلمُؤمِناتِ يَغضُضنَ مِن أَبصارِهِنَّ وَيَحفَظنَ فُروجَهُنَّ وَلا يُبدينَ زينَتَهُنَّ إِلّا ما ظَهَرَ مِنها ۖ وَليَضرِبنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلىٰ جُيوبِهِنَّ ۖ وَلا يُبدينَ زينَتَهُنَّ إِلّا لِبُعولَتِهِنَّ أَو آبائِهِنَّ أَو آباءِ بُعولَتِهِنَّ أَو أَبنائِهِنَّ أَو أَبناءِ بُعولَتِهِنَّ أَو إِخوانِهِنَّ أَو بَني إِخوانِهِنَّ أَو بَني أَخَواتِهِنَّ أَو نِسائِهِنَّ أَو ما مَلَكَت أَيمانُهُنَّ أَوِ التّابِعينَ غَيرِ أُولِي الإِربَةِ مِنَ الرِّجالِ أَوِ الطِّفلِ الَّذينَ لَم يَظهَروا عَلىٰ عَوراتِ النِّساءِ ۖ وَلا يَضرِبنَ بِأَرجُلِهِنَّ لِيُعلَمَ ما يُخفينَ مِن زينَتِهِنَّ ۚ وَتوبوا إِلَى اللَّهِ جَميعًا أَيُّهَ المُؤمِنونَ لَعَلَّكُم تُفلِحونَ
waqul lilmu/minaati yaghdhudhna min abshaarihinna wayahfazhna furuujahunna walaa yubdiina ziinatahunna illaa maa zhahara minhaa walyadhribna bikhumurihinna 'alaa juyuubihinna walaa yubdiina ziinatahunna illaa libu'uulatihinna aw aabaa-ihinna aw aabaa-i bu'uulatihinna aw abnaa-ihinna aw abnaa-i bu'uulatihinna aw ikhwaanihinna aw banii ikhwaanihinna aw banii akhawaatihinna aw nisaa-ihinna aw maa malakat aymaanuhunna awi alttaabi'iina ghayri ulii al-irbati mina alrrijaali awi alththhifli alladziina lam yazhharuu 'alaa 'awraati alnnisaa-i walaa yadhribna bi-arjulihinna liyu'lama maa yukhfiina min ziinatihinna watuubuu ilaa allaahi jamii'an ayyuhaa almu/minuuna la'allakum tuflihuuna
"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."
And tell the faithful women to cast down their looks and to guard their private parts, and not to display their charms, except for what is outward, and let them draw their scarfs over their bosoms, and not display their charms except to their husbands, or their fathers, or their husband’s fathers, or their sons, or their husband’s sons, or their brothers, or their brothers’ sons, or their sisters’ sons, or their women,[1] or their slave girls, or male dependants lacking [sexual] desire, or children uninitiated to women’s parts.[2] And let them not thump their feet to make known their hidden ornaments. Rally to Allah in repentance, O faithful, so that you may be felicitous.
[1] That is, Muslim women. Hence it is not lawful for Muslim women to
expose their charms before non-Muslim women, who may possibly describe
what they see to their men.
[2] That is, boys who have not reached the age of virility.
(QS. An Nuur [4]:31)[2] That is, boys who have not reached the age of virility.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
لَقَد كانَ لَكُم في رَسولِ اللَّهِ أُسوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَن كانَ يَرجُو اللَّهَ وَاليَومَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثيرًا
laqad kaana lakum fii rasuuli allaahi uswatun hasanatun liman kaana yarjuu allaaha waalyawma al-aakhira wadzakara allaaha katsiiraan
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."
In the Apostle of Allah there is certainly for you a good exemplar, for those who look forward to Allah and the Last Day, and remember Allah greatly.
(QS. Al Ahzab [33]:21)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
On the authority of Abu Dharr Jundub ibn Junadah, and Abu Abdur-Rahman Muadh bin Jabal (may Allah be pleased with him), that the Messenger of Allah (peace and blessings of Allah be upon him) said:
Have taqwa (fear) of Allah wherever you may be, and follow up a bad deed with a good deed which will wipe it out, and behave well towards the people. It was related by at-Tirmidhi, who said it was a hasan (good) hadeeth, and in some copies it is stated to be a hasan saheeh hadeeth.
عَنْ أَبِي ذَرٍّ جُنْدَبِ بْنِ جُنَادَةَ، وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم قَالَ: "اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْت، وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقْ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ" .
رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ [رقم:1987] وَقَالَ: حَدِيثٌ حَسَنٌ، وَفِي بَعْضِ النُّسَخِ: حَسَنٌ صَحِيحٌ.
Daripada Abu Zar Jundub ibn Junadah dan Abu Abdul Rahman Mu'az ibn Jabal, radhiallahu ‘anhuma, رضي الله عنهما
Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Bertaqwalah engkau kepada Allah walaupun di mana engkau berada, dan iringilah kejahatan dengan kebaikan, nescaya ia akan menghapuskan kejahatan tersebut dan bergaullah sesama manusia dengan budi pekerti yang baik."
(HR. Tirmizi. Beliau berkata: la adalah Hadis Hasan. Dalam setengah manuskrip, ia adalah Hadis Hasan Sohih.)
Pokok Perbincangan Hadis :
- Wasiat Allah yang Agong: - untuk orang-orang terdahulu & kemudian (QS. An Nisa [4]:131). - Nabi memulakan khutbahnya dengan wasiat ini (QS. Ali Imran[3]:102), (QS. An Nisa [4]:1), (QS. Al Ahzab [33]:70).
- Taqwa - Sesuatu yang diletakkan oleh sesaorang hamba di antaranya dengan apa yang ditakuti dari Allah iaitu murkaNya, dendamNya dan azabNya. - juga termasuk dalam taqwa - melakukan perkara wajib/ tinggal yang haram.
- Kelebihan sifat ini : Orang yang mempunyai sifat ini akan mewarisi syurga. Taqwa sebagai penyebab bagi kecintaan Allah terhadap hambaNya. Dibuka semua pintu barakat yang berada di langit dan di bumi. Janji Allah pertolonganNya sentiasa mengiringi orang bertaqwa. Mempermudahkan bagi mereka urusan dunia dan akhirat. Balasan yang baik bagi mereka di dunia dan di akhirat.
- Taqwa yang dikehendaki : ketika sunyi dan juga terang-terangan - rasa diperhatikan oleh Allah. tidak rasa muraqabah Allah - alamat ada penyakit hati (QS. An Nisa [4]:108).
- Maksud perkara yang baik memadamkan yang jahat: Setengah pendapat -“hasanah” bermaksud taubat (QS. An Nisa [4]:17). yang dikehendaki ialah “Taubat Nasuha” -jumhur (QS. Al Furqaan [25]:69) hanya dosa-dosa kecil sahaja yang dihapuskan dengan amalan yang baik. dalil terhapus dosa kecil dgn taubat (QS. An Nuur [4]:31).
- Akhlak yang baik sebahagian dari taqwa; tanda sempurna iman/ tidak ada padanya sifat-sifat mazmumah. cara memperelokkan akhlak - mengambil qudwah dari nabi saw. Mempelajari sirahnya - cara adab dengan Allah, adab dengan sesama manusia, sesama keluarga dan para sahabat (QS. Al Ahzab [33]:21).
Pengajaran hadis:
- Taqwa dituntut walaupun di mana seorang mukmin berada, sama ada di khalayak ramai mahupun di ketika keseorangan. lni adalah tanda keikhlasan lman dan taqwa. lslam menolak sifat berpura-pura dan munafik yang hanya mempamerkan kebaikan di depan orang dan berbuat kejahatan apabila jauh daripada pandangan manusia.
- Melakukan kesalahan adalah tabiat semulajadi manusia. Oleh itu apabila mereka melakukan kesilapan, mereka dituntut agar mengiringi kejahatan tersebut dengan amal soleh kerana ia boleh menghapuskan kejahatan tersebut.
- Akhlak dan budi pekerti yang mulia amat dituntut oleh agama. la adalah teras perhubungan dan mu'amalah dalam masyarakat lslam. Dengan akhlak yang baik, keharmonian dan kesejahteraan masyarakat penyayang dapat dilahirkan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar