««•»»
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَيُعَذِّبَ المُنافِقينَ وَالمُنافِقاتِ وَالمُشرِكينَ وَالمُشرِكاتِ الظّانّينَ بِاللَّهِ ظَنَّ السَّوءِ ۚ عَلَيهِم دائِرَةُ السَّوءِ ۖ وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيهِم وَلَعَنَهُم وَأَعَدَّ لَهُم جَهَنَّمَ ۖ وَساءَت مَصيرًا
wayu'adzdziba almunaafiqiina waalmunaafiqaati waalmusyrikiina waalmusyrikaati alzhzhaanniina biallaahi zhanna alssaw-i 'alayhim daa-iratu alssaw-i waghadhiba allaahu 'alayhim wala'anahum wa-a'adda lahum jahannama wasaa-at mashiiraan
"Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. Dan (neraka Jahannam) itulah sejahat-jahat tempat kembali."
That He may punish the hypocrites, men and women, and the polytheists, men and women, who entertain a bad opinion of Allah. For them shall be an adverse turn of fortune: Allah is wrathful with them and He has cursed them, and prepared for them hell, and it is an evil destination.
(QS. Al Fath [48]:6)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
كُلوا مِن طَيِّباتِ ما رَزَقناكُم وَلا تَطغَوا فيهِ فَيَحِلَّ عَلَيكُم غَضَبي ۖ وَمَن يَحلِل عَلَيهِ غَضَبي فَقَد هَوىٰ
kuluu min thayyibaati maa razaqnaakum walaa tathghaw fiihi fayahilla 'alaykum ghadhabii waman yahlil 'alayhi ghadhabii faqad hawaa
"Makanlah di antara rezki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia."
‘Eat of the good things We have provided you, but do not overstep the bounds therein, lest My wrath should descend on you. And he on whom My wrath descends certainly perishes.[Or ‘falls’ (that is, into hell).]
(QS. Thaha [20]:81)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhuma:
Bahwa seorang lelaki berkata kepada Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam: "Berikan daku wasiat."
Baginda bersabda:
"Janganlah engkau marah."
Lelaki itu mengulangi perkataan itu beberapa kali.
Baginda tetap bersabda:
"Janganlah engkau marah."
(HR. Bukhari)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَيُعَذِّبَ المُنافِقينَ وَالمُنافِقاتِ وَالمُشرِكينَ وَالمُشرِكاتِ الظّانّينَ بِاللَّهِ ظَنَّ السَّوءِ ۚ عَلَيهِم دائِرَةُ السَّوءِ ۖ وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيهِم وَلَعَنَهُم وَأَعَدَّ لَهُم جَهَنَّمَ ۖ وَساءَت مَصيرًا
wayu'adzdziba almunaafiqiina waalmunaafiqaati waalmusyrikiina waalmusyrikaati alzhzhaanniina biallaahi zhanna alssaw-i 'alayhim daa-iratu alssaw-i waghadhiba allaahu 'alayhim wala'anahum wa-a'adda lahum jahannama wasaa-at mashiiraan
"Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. Dan (neraka Jahannam) itulah sejahat-jahat tempat kembali."
That He may punish the hypocrites, men and women, and the polytheists, men and women, who entertain a bad opinion of Allah. For them shall be an adverse turn of fortune: Allah is wrathful with them and He has cursed them, and prepared for them hell, and it is an evil destination.
(QS. Al Fath [48]:6)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
كُلوا مِن طَيِّباتِ ما رَزَقناكُم وَلا تَطغَوا فيهِ فَيَحِلَّ عَلَيكُم غَضَبي ۖ وَمَن يَحلِل عَلَيهِ غَضَبي فَقَد هَوىٰ
kuluu min thayyibaati maa razaqnaakum walaa tathghaw fiihi fayahilla 'alaykum ghadhabii waman yahlil 'alayhi ghadhabii faqad hawaa
"Makanlah di antara rezki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia."
‘Eat of the good things We have provided you, but do not overstep the bounds therein, lest My wrath should descend on you. And he on whom My wrath descends certainly perishes.[Or ‘falls’ (that is, into hell).]
(QS. Thaha [20]:81)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
On
the authority of Abu Dharr Jundub ibn Junadah, and Abu Abdur-Rahman
Muadh bin Jabal (may Allah be pleased with him), that the Messenger of
Allah (peace and blessings of Allah be upon him) said:
Have taqwa (fear) of Allah wherever you may be, and follow up a bad deed
with a good deed which will wipe it out, and behave well towards the
people.
It was related by at-Tirmidhi, who said it was a hasan (good) hadeeth,
and in some copies it is stated to be a hasan saheeh hadeeth.
عَنْ
أَبِي ذَرٍّ جُنْدَبِ بْنِ جُنَادَةَ، وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذِ
بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله
عليه و سلم قَالَ:
"اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْت، وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقْ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ" .
رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ [رقم:1987] وَقَالَ: حَدِيثٌ حَسَنٌ، وَفِي بَعْضِ النُّسَخِ: حَسَنٌ صَحِيحٌ.
رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ [رقم:1987] وَقَالَ: حَدِيثٌ حَسَنٌ، وَفِي بَعْضِ النُّسَخِ: حَسَنٌ صَحِيحٌ.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhuma:
Bahwa seorang lelaki berkata kepada Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam: "Berikan daku wasiat."
Baginda bersabda:
"Janganlah engkau marah."
Lelaki itu mengulangi perkataan itu beberapa kali.
Baginda tetap bersabda:
"Janganlah engkau marah."
(HR. Bukhari)
Kefahaman Hadis:
- Marah - pengenalan - punca/ sebab-sebab yang boleh melahirkannya.
- Marah/murka Allah - thabit sifat ini pada Allah dan tidak boleh dita’wil lagi,(QS. Al Fath [48]:6) (QS. Thaha [20]:81) - yakin sifat marahNya tak sama dengan makhluk.
- Sifat marah yang dicela : Apabila lahirnya diluar kawalan dan mengikut hawa nafsu, memaki hamun, mencela, memukul dll.
- Sifat marah yang dipuji : Apabila mempertahankan yang hak, melihat kemungkaran dan apa yang dibenci oleh Allah. - contoh : rujuk hadis- hadis mengenainya, kisah Musa bersama kaumnya,Yunus bersama kaumnya.
- Cara untuk menghilangkan sifat marah : Doa - agar dibimbing oleh Allah.[•] Membiasakan diri dengan zikrullah - Quran, tasbih, istighfar dll. [•] Sentiasa ingat peringatan-peringatan yang diceritakan Allah dalam Quran, pahala orang yang dapat mengawal dirinya - bidadari di Syurga. [•] Ta’wiz dari syaitan / ambil wudhu’. [•] Ubah kedudukan - berdiri - duduk - baring. [•] Berikan hak badan - tidur , rehat dan tidak memenatkan badan.
Pengajaran hadis:
- Hadis ini menerangkan betapa sifat marah itu perlu dihindari oleh setiap mukmin, kerana marah membawa banyak keburukan terhadap diri sendiri juga terhadap orang lain.
- Jangan marah ertinya mengelakkan sebarang sebab yang membawa kepada kemarahan. la juga bererti menahan marah bila dia marah. Erti menahan marah ialah menahan dari melaksanakan tuntutan ledakan marah seperti memukul, memaki hamun atau mengamuk.
- Seseorang yang gagah perkasa dan handal bukan hanya yang mampu beradu tenaga, bahkan juga orang yang mampu menahan marah.
- Marah diizinkan hanya apabila ia didorong oleh perasaan mahu membela kebenaran kerana Allah, namun mestilah menurut cara hikmah dan batas yang dibenarkan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar