Minggu, 28 Desember 2014

Hadist 01


««•»»

It is narrated on the authority of Amirul Mu'minin, Abu Hafs 'Umar bin al-Khattab (radhiallahu ‘anhuma) who said:I heard the Messenger of Allah (ﷺ) say: "Actions are (judged) by motives (niyyah), so each man will have what he intended. Thus, he whose migration (hijrah) was to Allah and His Messenger, his migration is to Allah and His Messenger; but he whose migration was for some worldly thing he might gain, or for a wife he might marry, his migration is to that for which he migrated."
[Bukhari & Muslim]

عن أمِيْرِ المُؤْمِنِيْنَ أبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الخَطَّاب رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ ا للهِ صلى الله عليه وسلم یَقُولُ
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ آَانَ تْ هِجْرَتُهُ إِلىَ اللهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ وَمَنْ آَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا یُصِيْبُهَا أَوِ امْرَأَ ةٍ یَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
رواه إماما الحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزیة البخاري، وأبو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذین من أصح الكتب المصنفة


Dari Amirul Mukminin Abu Hafsin 'Umar ibn al-Katthab radhiallahu ‘anhuma beliau berkata: Aku mendengar

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:

"Bahwa sesungguhnya setiap amalan itu bergantung kepada niat, dan bahwa sesungguhnya bagi setiap orang apa yang dia niatkan. Barangsiapa yang hijrahnya menuju kepada Allah dan RasulNya, maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya. Barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang dia mau mencari habuannya, atau karena seorang perempuan yang dia mau kawininya, maka hijrahnya ke arah perkara yang ditujuinya itu."

Hadist ini diriwayatkan oleh dua orang Imam Ahli Hadist; Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mughirah ibn Barzirbah al-Bukhari (HR. Bukhari) dan Abu al-Husain Muslim ibn al-Hajjaj ibn Muslim al-Qusyairie al-Naisaburi (HR. Muslim) dalam kitab sahih mereka berdua yang merupakan antara kitab yang paling sahih.
(HR. Bukhari meriwayatkan pada bagian awal kitab sahihnya, juga dalam Kitab Iman dan beberapa tempat lain dalam kitab sahihnya. HR. Muslim meriwayatkan dalam Kitab al-Imarah Bab : إنما  لأعمال بالنية) 􀁌 باب قوله ) hadist No.1908).

Hadist ini adalah salah satu hadist utama dalam lslam.

Pokok perbincangan hadist.

Sebab keluar Hadist ini :
  • Kisah Hijrah Ummu Qais
  • Kenapa niat penting : Untuk membedakan ibadat dengan adat. Untuk tentukan qasad amal - adakah untuk Allah atau lainnya.
  • Hukum melafazkan niat (jahr) - bid’ah mungkarah: tidak thabit dalam quran dan sunnah - (asal ibadah haram kecuali berdalil) - fuqaha’ Syafie : sunnat. Haram sekiranya dengan jahr niat mengganggu orang lain (shalat).
  • Kesan niat baik pada perkara yang harus : dikira sebagai qurbah (hampir dengan Allah), dan diberi pahala baginya. Makan minum - niat akan membuat ketaatan/memberi nafkah - (hak anak/isteri) jima’ bergaul dengan isteri - dikira ibadah (memberi hak).
  • Beberapa Langkah Perkara Harus berubah menjadi qurbah: Tidak boleh jadikan gambaran luar perkara harus sebagai qurbah. Contoh - berdiri di bawah panas matahari …..(hadist nazar seorang lelaki). Perkara yang mubah sebagai wasilah kepada ibadah. Mengambil ia sebagai tasyri’ ilahi - yakin bahwa dia harus/tidak melampaui/menepati syariat. Menganggap dia sebagai juz’ie - tak boleh diteruskan sehingga membinasakan diri - seperti - tidak makan - berdosa.
Antara pengajaran hadist:

Niat adalah dasar segala amalan. Amalan baik mesti disertakan niat yang baik. Amalan yang buruk atau amalan yang baik tetapi dijalankan tidak mengikut aturan syara', tidak membawa faedah walaupun dilakukan dengan niat yang baik. Demikian juga amalan baik jika diniatkan bukan karena Allah, seumpama karena riya', menunjuk-nunjuk atau karena suatu tujuan duniawi, itu tidak memberikan faedah apa-apa.

Ada ulama' berkata: Boleh jadi suatu amalan kecil menjadi besar karena niat dan suatu amalan yang besar menjadi kecil karena niat. Sesuatu amalan dibalas berdasarkan niat pelakunya.

Hijrah adalah suatu peristiwa besar dalam lslam di mana umat lslam diperintahkan berhijrah. Barang siapa yang berhijrah karena Allah dan RasulNya, dia akan dikaruniai pahala besar, sebaliknya jika karena dunia atau perempuan, maka dia hanya mendapat apa yang diniatkannya. Walaupun hijrah sudah tiada lagi, namun hijrah dengan makna meninggalkan maksiat dan melakukan ketaatan kepada Allah dan RasulNya, juga dianggap hijrah yang akan mendapatkan pahala.
 Klik Di Sini
•[Muqaddimah]•
[Hadist 2]•
kx2bab-eaxeexka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar